Rekomend.id – TOR OVL Memahami Thermal Overload Relay. Thermal Overload Relay atau TOR OVL adalah salah satu komponen penting dalam rangkaian kendali listrik yang berfungsi untuk melindungi motor dari kerusakan akibat suhu berlebih.
Motor yang bekerja terus menerus dapat menghasilkan panas yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada motor jika suhu terlalu tinggi.
Oleh karena itu, penggunaan Thermal Overload Relay atau TOR OVL dalam rangkaian kendali sangatlah penting untuk mencegah kerusakan pada motor.
Cara kerja Thermal Overload Relay atau TOR OVL adalah dengan mendeteksi perubahan suhu pada motor dan memutuskan aliran listrik jika suhu telah melebihi batas yang ditentukan.
Ketika suhu pada motor naik melebihi batas yang ditentukan, resistansi pada bimetallic strip (pita bimetal) pada Thermal Overload Relay atau TOR OVL akan berubah, sehingga membuka kontaktor dan memutuskan aliran listrik yang mengalir ke motor. Dengan demikian, motor akan terlindungi dari kerusakan akibat suhu berlebih.
Thermal Overload Relay atau TOR OVL banyak digunakan pada rangkaian kendali motor listrik, baik pada aplikasi industri, perumahan, maupun kendaraan.
Pada aplikasi industri, Thermal Overload Relay atau TOR OVL sering digunakan pada mesin-mesin produksi, pompa, dan kompresor.
Sedangkan pada kendaraan, Thermal Overload Relay atau TOR OVL umumnya digunakan pada kendaraan berat seperti truk, bus, dan alat berat lainnya.
Overload Dan Kontaktor Magnet
Dalam menjalankan fungsinya sebagai alat perlindungan motor dari beban lebih atau overload, Thermal Overload Relay atau TOR OVL tidak dapat bekerja sendiri untuk memutuskan arus listrik secara langsung.
Sebaliknya, Thermal Overload Relay atau TOR OVL bekerja dengan mengontrol kontak pada kontaktor magnet yang ada dalam rangkaian kendali listrik.
Kontaktor magnet yang memiliki kemampuan untuk memutuskan arus utama langsung, dapat membantu Thermal Overload Relay atau TOR OVL untuk melindungi motor dari kerusakan akibat suhu berlebih.
Untuk mengoptimalkan pekerjaan Thermal Overload Relay atau TOR OVL, biasanya Thermal Overload Relay atau TOR OVL digunakan secara bersamaan dengan kontaktor magnet.
Kombinasi Thermal Overload Relay atau TOR OVL dan kontaktor magnet dapat dihubungkan dengan menghubungkan terminal utama nomor 2, 4, dan 6 dari kontaktor magnet ke terminal atau kotak hubung nomor 1, 3, dan 5 dari overload.
Hal ini dilakukan agar pekerjaan pengamanan beban lebih pada motor dapat dilakukan lebih cepat dan lebih efisien. Selain itu, penggunaan kombinasi TOR OVL dan kontaktor magnet juga lebih aman karena tidak membutuhkan ruang yang banyak.
Dalam rangkaian kendali listrik, penggunaan Thermal Overload Relay atau TOR OVL dan kombinasi dengan kontaktor magnet sangat penting untuk melindungi motor dari kerusakan akibat suhu berlebih. Kombinasi tersebut dapat membantu meningkatkan efisiensi dan keamanan pada rangkaian kendali listrik.
Oleh karena itu, dalam merancang dan mengoperasikan rangkaian kendali listrik, penting untuk mempertimbangkan penggunaan TOR OVL dan kombinasinya dengan kontaktor magnet.
Cara Kerja Overload
Prinsip kerja overload (TOR) adalah merubah kontak hubung NO ke NC dan NC ke NO ketika terjadi overload pada beban listrik.
Saat suhu atau arus beban melebihi batas normal, overload akan bekerja untuk memutuskan arus pada kontak bantu NC nomor 95 dan 96, yang berada pada posisi NO atau terhubung.
Perbedaan prinsip kerja TOR dengan kontaktor magnet terletak pada fungsi utama masing-masing alat. Kontaktor magnet berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan kontak utama listrik tiga fasa NC ke NO secara langsung, sementara overload tidak memutuskan kontak utama.
Kontak utama overload hanya berfungsi sebagai elemen panas untuk mengukur panas pada beban listrik. Namun, penggunaan overload dalam rangkaian kendali listrik harus benar-benar diperhatikan.
Hal ini disebabkan karena overload tidak akan berfungsi jika tidak dipasang dan dihubungkan dengan benar pada rangkaian kendali listrik.
Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa penggunaan overload dan penempatannya dalam rangkaian kendali listrik dilakukan dengan benar untuk memastikan kinerja dan efektivitasnya dalam melindungi motor dari beban lebih atau overload.
Bagian-bagian pada Thermal Overload Relay
Sebelum lebih lanjut cara memasang, apakah sobat sudah tahu bagian – bagian dari Overload?
Ok ini rekomend.id jelaskan terlebih dahulu Bagian – bagian dalam Thermal Overload Relay
1. Terminal / Kontak Hubung Masuk dan Keluar (IN dan OUT)
Terminal IN digunakan sebagai tempat masuk arus utama RST dari kontaktor magnet, kemudian diteruskan ke terminal OUT T1, T2, dan T3 untuk dihubungkan ke motor listrik 3 fasa.
2. Tombol Reset Thermal Overload Relay
Jika OVL terproteksi, perlu menekan tombol reset untuk mengembalikan ke pengaturan awal atau posisi semula.
3. Tombol Uji Coba (Trip Test) Thermal Overload Relay
Berfungsi untuk mencoba apakah rangkaian OVL sudah berfungsi dengan benar atau tidak. Dengan menekan tombol ini, OVL akan terproteksi secara manual.
4. Pengatur Ampere (Current Setting) Thermal Overload Relay
Alat ini digunakan untuk mengatur berapa besar arus yang ingin dijadikan batas atas agar OVL dapat bekerja dengan benar. Biasanya diatur sedikit di atas beban normal pada motor agar tidak membahayakan motor.
5. Kontak NC Thermal Overload Relay
Berfungsi untuk dihubungkan ke bagian A1 kontaktor magnet untuk memutuskan kontaktor magnet jika terjadi beban lebih pada motor listrik 3 fasa.
6. Kontak NO Thermal Overload Relay
Berfungsi untuk dihubungkan ke lampu indikator, sehingga ketika terjadi Trip, lampu akan menyala sebagai tanda adanya beban lebih pada motor listrik 3 fasa.
7. Elemen Bimetal Thermal Overload Relay
Merupakan komponen yang akan menggerakkan kontak NC dan NO pada overload, karena adanya beban lebih seperti yang dijelaskan pada bagian cara kerja overload.
8. Heater (Opsional) Thermal Overload Relay
Komponen ini berfungsi untuk membantu menghasilkan panas dan menggerakan bimetal pada overload. Meskipun bersifat opsional, penggunaan heater pada overload dapat membantu meningkatkan kinerja overload.
Cara Memasang Overlod Relay (OVL)
Biasanya, overload relay digunakan bersama dengan kontaktor magnet pada rangkaian kendali elekromagnetik. Jika tidak ada overload relay yang tersedia, sobat dapat menghubungkan 3 kontak utama pada keluaran kontaktor magnet yang biasanya bernomor 2, 4, dan 6 ke terminal IN pada overload relay.
Setelah itu, terminal OUT yang terdiri dari T1, T2, dan T3 pada overload relay dapat langsung dihubungkan ke motor listrik 3 fasa atau beban lain seperti pompa air atau lampu.
Dengan demikian, overload relay berfungsi untuk mengamankan beban lebih pada rangkaian kendali elekromagnetik tersebut.
Fungsi Kontak Hubung NC Pada Overload
Ketika ingin memasang Thermal Overload Relay OVL pada rangkaian pengendali, sebaiknya dipasang kontak hubung Normally Closed (NC) 95 96 sebelum tombol stop dan sesudah MCB (Miniature Circuit Breaker) untuk menghentikan pergerakan arus yang mengalir pada koil kontaktor.
Dengan demikian, ketika terjadi beban lebih pada motor listrik 3 fasa, OVL akan memproteksi dengan mematikan kontaktor magnet dan memutus hubungan arus listrik 3 fasa.
Namun, ada juga cara lain untuk memasang OVL, yaitu dengan menghubungkannya pada awal masuk arus netral. Keuntungan cara ini adalah mempermudah pekerjaan dan menghemat bahan, namun cara ini juga memiliki kelemahan yaitu rawan kosleting listrik jika tidak hati-hati.
Selain itu, terdapat beberapa cara lain untuk mematikan kontaktor magnet dengan proteksi OVL bekerja, karena tujuan utama OVL adalah untuk mengamankan beban dari arus lebih.
Oleh karena itu, sebaiknya sobat memasang OVL sesuai dengan aturan umum, yaitu dipasang pada bagian arus pada agar lebih mudah dalam merangkai dan tidak berbahaya.
Namun, jika ingin menggunakan cara kedua, bisa juga menggabungkan arus netral pada 95 dan 96 sebelum masuk ke koil, karena pengaman pada fasa sudah ada yaitu MCB dan MCCB (Molded Case Circuit Breaker), sehingga lebih adil.
Perlu diketahui bahwa dalam sebuah Thermal Overload Relay umumnya tidak hanya terdapat satu kotak hubung NC 95-96, namun juga ada yang memiliki kotak hubung Normally Open (NO). Meskipun demikian, masih banyak OVL yang hanya memiliki satu kotak hubung NC 95-96.
Fungsi Kontak NC pada Overload
Dalam rangkaian kendali elektromagnetik, terdapat LED atau lampu yang digunakan untuk memberi tahu operator tentang kondisi motor yang terhubung dengan rangkaian tersebut. LED ini umumnya memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu hijau, merah, dan kuning.
Ketika motor dalam keadaan mati atau tidak aktif, LED akan menyala dengan warna hijau. Namun, ketika motor sudah dinyalakan atau aktif, LED akan berubah menjadi warna merah. Sementara itu, jika terjadi masalah pada motor atau trip, LED akan berubah menjadi warna kuning.
Namun perlu diperhatikan bahwa aturan ini hanya berlaku pada panel Schneider Electric. Aturan pada panel kendali elektromagnetik yang lain mungkin berbeda, tergantung pada kebutuhan dan spesifikasi dari panel tersebut.
Apa Perbedaan Overload Relay dan MCB
Meskipun memiliki fungsi yang hampir sama dalam melindungi rangkaian listrik, terdapat perbedaan mendasar antara overload relay dan MCB.
Overload relay bekerja dengan cara memutuskan arus untuk kontak bantu NC nomor 95 dan 96 pada posisi NO atau terputus ketika suhu beban melebihi derajat atau arus beban normal.
Sedangkan MCB bekerja dengan langsung memutuskan arus listrik 3 fasa ketika terjadi hubung singkat atau arus lebih pada rangkaian.
Selain itu, overload relay biasanya digunakan dalam kombinasi dengan kontaktor magnet untuk mengontrol beban pada rangkaian listrik.
Sedangkan MCB bekerja secara mandiri dalam melindungi rangkaian dari gangguan listrik.
Perbedaan lainnya terletak pada waktu proteksi. MCB memiliki waktu proteksi yang lebih cepat dalam melindungi rangkaian dari hubung singkat, sedangkan overload relay lebih cepat dalam mengamankan beban lebih pada rangkaian listrik.
Karena itu, sangat penting untuk memilih dan menggunakan perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi rangkaian listrik. Kedua perangkat ini dapat digunakan bersama-sama untuk memastikan keamanan rangkaian kendali listrik.
Lalu kenapa Harus Ada Overload Jika Sudah Ada MCB ?
MCB dan Overload diperlukan dalam rangkaian kendali listrik untuk melindungi sistem dari gangguan seperti hubung singkat dan beban lebih. MCB berfungsi untuk mengamankan hubung singkat pada rangkaian listrik dan memiliki waktu proteksi yang lebih cepat dibandingkan overload.
Sementara itu, overload berfungsi untuk mengamankan beban lebih pada rangkaian listrik dan memiliki proteksi yang lebih cepat daripada MCB dalam mengamankan beban lebih. Oleh karena itu, overload lebih efektif dalam melindungi beban lebih daripada MCB.
Dalam prakteknya, kedua perangkat ini sering digunakan bersama-sama untuk memastikan keamanan rangkaian kendali elekromagnetik dari gangguan yang bisa terjadi, baik itu hubung singkat maupun beban lebih.
Namun, sangat penting untuk memperhatikan spesifikasi dan penggunaan keduanya agar dapat berfungsi dengan optimal dan memastikan keamanan sistem listrik secara keseluruhan.
Baca juga: Memahami Fungsi Relay Elektromagnetik dan Cara Kerjanya
Penutup
Demikianlah artikel rekomend.id tentang Thermal Overload Relay atau TOR OVL, sebuah perangkat penting dalam rangkaian kendali listrik untuk melindungi sistem dari beban lebih yang berlebihan.
Dalam artikel ini, telah dijelaskan mengenai pengertianThermal Overload Relay atau TOR OVL, cara kerja, spesifikasi, serta perbedaan dengan perangkat MCB.
Dengan memahami penggunaan Thermal Overload Relay atau TOR OVL dalam rangkaian kendali listrik, kita dapat memastikan keamanan dan kinerja optimal dari sistem listrik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi rangkaian listrik.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai thermal overload relay. Terima kasih telah membaca!