Rekomend.id – Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) beserta Karakteristiknya. Pengertian Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) serta karakteristik keduanya adalah konsep yang esensial dalam dunia elektronika dan pengukuran suhu.
Dalam artikel ini, Rekomend akan membahas mengenai Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) beserta Karakteristiknya.
Thermistor NTC dan PTC adalah dua jenis termistor yang memiliki peran utama sebagai sensor suhu dan regulator dalam berbagai aplikasi elektronika dan industri.
Dalam pembahasan selanjutnya, kita akan menjelaskan dengan lebih rinci pengertian masing-masing tipe termistor dan karakteristik unik yang membedakan keduanya.
Pengertian Thermistor
Termistor, atau yang dikenal juga sebagai thermistor, merupakan sebuah perangkat elektronik atau komponen sensor yang digunakan untuk melakukan pengukuran suhu.
Prinsip mendasar termistor adalah perubahan nilai resistansinya seiring dengan perubahan suhu yang diterimanya.
Nama “termistor” adalah hasil penggabungan kata “termo,” yang mengacu pada suhu, dan “resistor,” yang merujuk pada perangkat pengukur resistansi.
Termistor pertama kali ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930 dan diberi paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491.
Umumnya, ada dua jenis termistor yang sering digunakan: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient).
Pada PTC, resistansi meningkat saat suhu naik, sementara pada NTC, resistansi menurun ketika suhu naik.
Pengertian Thermistor (NTC dan PTC)
Thermistor adalah varian resistor yang resistansinya dipengaruhi oleh suhu. Singkatan “Thermal Resistor” menjelaskan bahwa thermistor adalah jenis resistor yang berkaitan dengan suhu.
Ada dua varian thermistor yang umum digunakan, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Pada tahun 1833, seorang ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday menemukan sebuah komponen elektronika yang sensitif terhadap perubahan suhu.
Thermistor yang ditemukannya adalah tipe NTC, di mana ia mengamati penurunan resistansi yang mencolok pada bahan Silver Sulfide ketika suhu dinaikkan.
Namun, thermistor pertama yang dapat diproduksi dalam jumlah besar merupakan hasil penemuan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat.
Sesuai dengan namanya, nilai resistansi Thermistor NTC akan menurun ketika suhu di sekitarnya meningkat, yang bersifat negatif atau berbanding terbalik.
Sementara pada Thermistor PTC, nilai resistansinya akan meningkat sejalan dengan peningkatan suhu di sekitarnya, yang bersifat positif atau berbanding lurus.
Fungsi NTC dan PTC Secara Umum
Salah satu kesamaan antara Thermistor NTC dan Thermistor PTC terletak pada peran mereka, yaitu sebagai sensor suhu.
Namun, terdapat perbedaan dalam fungsi antara Thermistor NTC dan Thermistor PTC, yakni:
Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) beroperasi dengan cara yang membuat nilai resistansinya meningkat atau menurun seiring dengan perubahan suhu.
Ketika suhu meningkat, nilai resistansinya juga meningkat, dan hal ini berlaku sebaliknya jika suhu menurun.
Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) beroperasi dengan cara yang membuat nilai resistansinya menurun ketika suhu naik, dan hal ini juga berlaku jika terjadi penurunan suhu.
Dengan demikian, baik Thermistor PTC maupun Thermistor NTC dapat beroperasi dengan memanfaatkan perubahan nilai resistansinya.
Pada Thermistor PTC, perubahan resistansi akan memengaruhi tegangan dan arus yang mengalir melalui termistor.
Maka dari itu, dalam aplikasi yang menggunakan Thermistor PTC, biasanya diperlukan identifikasi terhadap arus yang akan mengalir.
Simbol dan Gambar Thermistor PTC dan NTC
Inilah Simbol dan Representasi Visual Komponen Thermistor PTC dan NTC:
Karaktreristik Thermistor NTC dan PTC
Berikut adalah contoh perubahan nilai resistansi Thermistor NTC saat terjadi perubahan suhu di sekitarnya (diambil dari Data Sheet dari salah satu produsen Thermistor MURATA dengan Part No. NXFT15XH103).
Thermistor NTC ini memiliki resistansi awal sebesar 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), namun nilai resistansinya akan berubah sesuai dengan perubahan suhu di sekitarnya. Pada suhu -40°C, resistansinya akan meningkat menjadi 197.388kΩ.
Ketika suhu mencapai 0°C, nilai resistansi NTC akan turun menjadi 27.445kΩ. Pada suhu 100°C, resistansinya akan menjadi 0.976kΩ, dan pada suhu 125°C, nilai resistansinya akan turun lebih jauh menjadi 0.532kΩ. Jika diilustrasikan, karakteristik Thermistor NTC ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Secara umum, Thermistor NTC dan Thermistor PTC adalah komponen elektronika yang digunakan sebagai sensor dalam rangkaian elektronika yang terkait dengan pengukuran suhu.
Rentang suhu operasional Thermistor dapat bervariasi tergantung pada produsen Thermistor tersebut, namun biasanya berkisar antara -90°C hingga 130°C.
Beberapa aplikasi umum Thermistor NTC dan PTC dalam kehidupan sehari-hari meliputi deteksi kebakaran, penggunaan sebagai sensor suhu dalam mesin mobil, pemantauan suhu pada baterai pack (seperti kamera, ponsel, dan laptop) selama proses pengisian, pemantauan suhu inkubator, pengaturan suhu pada kulkas, penggunaan sebagai sensor suhu dalam komputer, dan berbagai aplikasi lainnya.
Thermistor NTC dan Thermistor PTC adalah komponen elektronika yang termasuk dalam kategori transduser, yaitu komponen atau perangkat yang mampu mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya.
Dalam konteks ini, Thermistor adalah komponen yang dapat mengubah energi termal (dalam bentuk suhu) menjadi hambatan listrik. Thermistor juga dapat diklasifikasikan sebagai sensor suhu.
Prinsip Kerja NTC dan PTC
Setelah memahami Pengertian Thermistor (NTC dan PTC), prinsip kerja Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) adalah sebagai berikut:
Prinsip Kerja Thermistor NTC:
- Ketika suhu meningkat, resistansi (nilai tahanan) Thermistor NTC akan menurun secara proporsional.
- Karakteristik suhu dan resistansi Thermistor NTC dapat diestimasi dalam rentang suhu tertentu, seperti dari 0°C hingga 50°C.
Prinsip Kerja Thermistor PTC:
- Elemen termistor PTC akan mengatur daya atau kekuatannya sesuai dengan suhu.
- Terdapat peraturan atau perangkat keselamatan tambahan yang terkait dengan karakteristik suhu pada Thermistor PTC.
Fungsi utama thermistor adalah mengukur suhu dalam bentuk cair atau udara di sekitar lingkungan. Namun, baik Thermistor NTC maupun Thermistor PTC juga memiliki fungsi lain, seperti:
Dapat digunakan dalam termometer digital atau termostat untuk mengukur suhu tubuh manusia atau suhu ruangan.
Thermistor PTC dan NTC dapat dipasang pada kendaraan seperti mobil untuk mengukur suhu oli dalam sistem pendingin.
Bisa diaplikasikan pada peralatan rumah tangga seperti oven, kulkas, microwave, dan peralatan lainnya.
Thermistor PTC dan NTC digunakan untuk mengendalikan suhu baterai isi ulang agar tetap dalam kondisi normal.
Mampu melindungi sirkuit listrik dengan mengatur suhu dalam rentang tertentu.
Dengan begitu, Thermistor NTC dan Thermistor PTC memiliki peran krusial dalam pengukuran suhu, perlindungan perangkat elektronik, serta pengendalian suhu dalam berbagai aplikasi sehari-hari.
Baca Juga:
Fungsi Thermistor Pada AC, Komponen Tersembunyi
Penutup
Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) beserta Karakteristiknya.
Pengertian Thermistor NTC dan PTC serta karakteristik keduanya menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam mengukur suhu dan mengendalikan berbagai aplikasi.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang Thermistor NTC dan PTC, kita dapat memanfaatkannya secara efektif dalam berbagai situasi untuk menjaga suhu dan kinerja perangkat elektronik dengan baik.
Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Thermistor (NTC dan PTC) beserta Karakteristiknya ini.