Rekomend.id – Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi. Media transmisi adalah bagian krusial dari infrastruktur komunikasi yang memungkinkan aliran data dan informasi dari satu titik ke titik lainnya.
Penggunaannya yang meluas dalam berbagai konteks, seperti telekomunikasi, jaringan komputer, dan broadcasting, menjadikan pemahaman tentang media transmisi dan variasi jenisnya sangat penting.
Dalam artikel ini, Rekomend akan membahas mengenai Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi.
Mari kita mulai dengan memahami Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi yang tersedia untuk memenuhi beragam kebutuhan komunikasi kita.
Pengertian Media Transmisi
Media transmisi adalah jenis media yang digunakan untuk mengirimkan gelombang elektromagnetik (data) melalui konduktor fisik. Media transmisi ini menyediakan jalur untuk menghantarkan sinyal, yang mencakup kabel pasangan berpilin (twisted pair cable), kabel koaksial (coaxial cable), dan kabel serat optik (fiber-optic cable).
Kabel pasangan berpilin dan kabel koaksial menggunakan konduktor logam untuk menerima dan mengirimkan sinyal dalam bentuk arus listrik. Sementara itu, serat optik mentransmisikan data dalam bentuk cahaya.
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas media transmisi, di antaranya adalah:
- Lebar Pita (Bandwidth)
- Gangguan (Noise)
- Radiasi
- Redaman (Attenuation)
Jenis-jenis Media Transmisi
Secara umum, media transmisi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu Media Berkabel atau Guided Media dan Media Tanpa Kabel atau Unguided Media.
1. Media yang dituntun (Guided Media atau Wired)
Media yang dituntun, yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Guided Media, merujuk pada jenis media yang memiliki bentuk fisik seperti kabel pasangan berpilin (twisted pair), kabel serat optik (fiber optic cable), dan kabel koaksial (coaxial cable).
Setiap jenis media transmisi ini memiliki karakteristiknya sendiri, seperti kecepatan transmisi, efek suara, biaya, dan penampilan fisik. Istilah “Guided Media” digunakan karena sinyal listrik atau gelombang-gelombang dipandu melalui media fisik ini selama proses transmisi. Beberapa juga mengacu pada Guided Media sebagai “Wired” atau “Bound transmission media.”
a. Kabel pasangan berpilin (Twisted pair cable)
Kabel pasangan berpilin pada dasarnya terdiri dari sepasang kabel tembaga yang ditarik bersama dan dikepang menjadi bentuk spiral, kemudian dibungkus dengan lapisan plastik.
Kabel pasangan berpilin ini dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan Kabel STP (Shielded Twisted Pair). Diameter kabel pasangan berpilin ini berkisar antara 0,4mm hingga 0,8mm.
b. Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
Kabel Koaksial (Coaxial Cable) adalah jenis kabel yang terdiri dari dua konduktor, di mana satu konduktor melingkari konduktor tunggal lainnya dan dipisahkan oleh bahan isolator.
Kabel ini memiliki impedansi transmisi yang tetap dan tidak menghasilkan medan magnet, sehingga sangat sesuai untuk mentransmisikan sinyal dengan frekuensi tinggi.
c. Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
Kabel Serat Optik atau Fiber Optic Cable adalah jenis saluran transmisi atau kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang mampu mengirimkan sinyal cahaya dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar laser atau sinar LED. Diameter kabel serat optik ini biasanya sekitar 120 mikrometer.
2. Media yang tidak dituntun (Unguided Media atau Wireless)
Media yang tidak dituntun, yang juga dikenal sebagai Unguided Media, adalah jenis media yang mengandalkan sistem gelombang elektromagnetik untuk mentransmisikan informasi dari pengirim ke penerima tanpa adanya perangkat fisik yang digunakan sebagai panduan.
Unguided Media ini lebih umumnya dikenal dengan sebutan “Wireless,” yang merujuk pada media transmisi tanpa kabel.
Beberapa contoh media yang tidak dituntun atau Unguided Media meliputi Frekuensi Radio, Gelombang Mikro (Microwave), Inframerah, dan Satelit. Media ini juga sering disebut sebagai “Unbounded Transmission Media.”
a. Frekuensi Radio (Radio Frequency)
Frekuensi Radio adalah salah satu jenis media transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan rentang frekuensi antara 3 kHz hingga 300 GHz. Biasanya, media transmisi Frekuensi Radio menggunakan antena untuk mengirimkan gelombang elektromagnetiknya. Media ini banyak digunakan dalam aplikasi seperti televisi dan radio FM.
b. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang Mikro, yang juga dikenal sebagai Microwave, merupakan salah satu Media Transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency), yakni dalam rentang 3 GHz hingga 30 GHz.
Gelombang Mikro ini memiliki panjang gelombang sekitar 1 mm hingga 1 m, dan digunakan untuk mengirimkan sinyal dari pengirim ke penerima.
c. Infra Merah (Infrared)
Inframerah, atau yang dikenal sebagai Infrared, adalah salah satu media transmisi yang memanfaatkan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih panjang daripada cahaya tampak, namun lebih pendek daripada radiasi gelombang radio.
Biasanya, Inframerah digunakan dalam komunikasi jarak dekat, seperti pada pengendali jarak jauh televisi dan perangkat elektronik lainnya.
d. Satelit
Satelit adalah jenis Media Transmisi yang menggunakan satelit sebagai alat untuk menerima sinyal dari stasiun bumi dan menyebarkannya ke stasiun bumi lainnya. Satelit umumnya mengorbit pada ketinggian sekitar 36.000 km di atas permukaan bumi.
Setiap satelit yang beredar di orbitnya akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi yang dikenal sebagai channel transponder.
Media Transmisi ini sering digunakan untuk keperluan siaran televisi, telepon jarak jauh, serta jaringan bisnis privat (Private Business Network).
Penutup
Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi.
Dalam pemahaman tentang Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi, kita menemukan pentingnya memahami cara berbagai faktor, seperti bandwidth, noise, radiasi, dan attenuation, mempengaruhi kualitas transmisi data.
Jenis-jenis media transmisi yang berbeda menawarkan keunggulan dan kelemahan masing-masing, sehingga pemilihan yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan dan tujuan komunikasi kita.
Dengan pemahaman yang baik tentang Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi, kita dapat meningkatkan efisiensi dan kehandalan sistem komunikasi kita sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang.
Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenis Media Transmisi ini.