Rekomend.id – Jenis-jenis Dioda (Diode) dan Pengertiannya. Pada pembahasan ini, kita akan menjelajahi dunia dioda, sebuah komponen elektronik yang sangat penting dalam teknologi modern.
“Jenis-Jenis Dioda” merujuk pada beragam variasi dioda dengan karakteristik uniknya masing-masing. Sebelum kita memahami berbagai jenis dioda, penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang pengertian dioda itu sendiri.
Dalam artikel ini, Rekomend akan membahas mengenai Jenis-jenis Dioda (Diode) dan Pengertiannya.
Mari kita mulai dengan menjelaskan apa itu Jenis-jenis Dioda (Diode) dan Pengertiannya dalam dunia elektronik.
Jenis-jenis Dioda (Diode)
Bersamaan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan yang berkembang, Dioda saat ini tersedia dalam berbagai jenis yang masing-masing memiliki perannya sendiri.
Di bawah ini, Sobat Rekomend akan menemukan berbagai jenis Dioda beserta penjelasan singkat tentang masing-masingnya.
1. Dioda Normal (Dioda PN Junction)
Jenis dioda ini adalah yang paling umum dijumpai dalam rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian catu daya dan frekuensi radio. Dikenal juga sebagai Dioda Standar atau Dioda Penyearah karena sering digunakan sebagai penyearah pada catu daya. Dioda ini juga dikenal dengan nama Dioda PN Junction.
2. Dioda Bridge (Bridge Diode)
Secara dasarnya, Dioda Bridge adalah gabungan dari 4 dioda biasa yang biasanya digunakan sebagai penyearah gelombang penuh dalam rangkaian Pencatu Daya (Power Supply).
Dengan Dioda Bridge ini, kita tidak perlu lagi menyusun 4 dioda biasa menjadi rangkaian penyearah tegangan AC ke DC karena komponen ini sudah tersedia dalam satu paket dari produsen.
Dioda Bridge ini memiliki 4 terminal, yaitu 2 terminal Input untuk menerima tegangan/arus bolak-balik (AC) dan 2 terminal Output untuk Positif (+) dan Negatif (-).
3. Dioda Zener (Zener Diode)
Dioda Zener adalah jenis dioda yang dirancang khusus untuk beroperasi dalam kondisi reverse bias (bias balik). Karakteristik utama dari Dioda Zener ini adalah kemampuannya untuk mengalirkan arus listrik saat terjadi bias balik (reverse bias) jika tegangan mencapai titik breakdown-nya.
Namun, ketika dalam kondisi forward bias (bias maju), Dioda Zener akan menghantarkan arus listrik seperti dioda biasa. Dioda Zener sering digunakan sebagai penghasil tegangan referensi yang stabil, sehingga sering digunakan sebagai regulator tegangan pada catu daya (Power supply).
4. Dioda LED (Light Emitting Diode)
Dioda LED, atau yang dikenal sebagai Light Emitting Diode, adalah jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik saat diberi tegangan maju (Forward bias).
Warna dari LED dapat bervariasi, seperti merah, jingga, kuning, biru, hijau, dan putih, tergantung pada panjang gelombang dan jenis senyawa semikonduktor yang digunakan.
Di kehidupan sehari-hari, aplikasi LED dapat ditemukan dalam lampu penerangan rumah dan jalan, lampu indikator peralatan elektronik dan listrik, lampu dekoratif dan iklan, serta sebagai latar belakang (backlight) pada TV LCD.
5. Dioda Foto (Photodiode)
Dioda Foto, atau yang juga disebut sebagai Photodiode, merupakan jenis dioda yang mampu mengubah energi cahaya menjadi arus listrik.
Dioda Foto ini sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi cahaya, seperti pada sensor cahaya kamera, sensor penghitung kendaraan, scanner kode batang (barcode), dan peralatan medis.
Dioda Foto dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Dioda Fotovoltaik yang menghasilkan tegangan seperti sel surya, dan Dioda Fotokonduktif yang tidak menghasilkan tegangan dan memerlukan sumber tegangan eksternal untuk menggerakkan beban.
6. Dioda Laser (Laser Diode)
Dioda Laser, atau yang dikenal sebagai Laser Diode, adalah jenis dioda yang mampu menghasilkan radiasi atau cahaya yang koheren dan dapat terlihat oleh mata, serta spektrum inframerah ketika arus listrik mengalir melaluinya.
Dioda Laser ini sering digunakan dalam perangkat audio/video seperti pemutar DVD dan Blu-ray, penunjuk laser, pemindai kode batang (barcode scanner), alat pengukur jarak, dan pencetak laser.
Singkatan LASER sebenarnya merujuk pada Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation.
7. Dioda Varactor (Varactor Diode)
Dioda Varactor, atau kadang-kadang disebut Dioda Varicap, adalah jenis dioda yang memiliki kapasitas yang dapat berubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Dioda Varactor ini sering digunakan dalam rangkaian-rangkaian yang terkait dengan frekuensi, seperti osilator, TV Tuner, dan Radio Tuner. Simbol Dioda Varactor atau Dioda Varicap ini digambarkan dengan sebuah dioda yang ujungnya memiliki simbol kapasitor.
8. Dioda Tunnel (Tunnel Diode)
Dioda Terowongan, yang juga dikenal sebagai Dioda Tunnel, adalah jenis dioda yang dapat berfungsi pada kecepatan sangat tinggi dan bekerja dengan baik pada frekuensi gelombang mikro.
Dioda Tunnel ini sering digunakan dalam rangkaian pendeteksi frekuensi dan konverter. Dioda Terowongan juga dikenal sebagai Dioda Esaki, dinamai sesuai dengan penemu jenis dioda ini.
9. Dioda Schottky (Schottky Diode)
Dioda Schottky adalah jenis dioda yang memiliki tegangan maju lebih rendah dibandingkan dengan dioda biasa pada umumnya.
Pada arus rendah, tegangan jatuhnya berkisar antara 0,15V hingga 0,4V, yang lebih rendah daripada dioda biasa yang terbuat dari silikon yang memerlukan 0,6V. Dioda ini sering digunakan dalam aplikasi rectifier (penyearah), clamping, serta dalam aplikasi RF.
Baca Juga:
- Fungsi Dioda dan Cara Mengukurnya
- Pengertian dan Fungsi Dioda Zener
- Fungsi Dioda Varactor, Cara Kerja dan Simbol
Penutup
Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Jenis-jenis Dioda (Diode) dan Pengertiannya.
Dalam kesimpulan, “Jenis-Jenis Dioda” merujuk pada berbagai varian dioda dengan karakteristik khususnya masing-masing.
Pengertian dioda adalah komponen semikonduktor yang memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi elektronik.
Dengan pemahaman tentang Jenis-jenis Dioda (Diode) dan Pengertiannya, kita dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam beragam rangkaian dan perangkat elektronik.
Terima kasih telah membaca artikel Jenis-jenis Dioda (Diode) dan Pengertiannya ini.