Rekomend.id – Panduan Praktis Cara Membuat Power Phantom Sendiri/Stereo Pre Amp 1 TR. Phantom power merupakan komponen penting bagi mikrofon kondensor yang memerlukan daya listrik untuk berfungsi optimal.
Bagi para penggemar audio atau teknisi, mengetahui cara membuat power phantom sendiri dapat menjadi keterampilan yang sangat berguna, terutama saat ingin menekan biaya atau memperdalam pemahaman tentang perangkat audio.
Dengan menggunakan beberapa komponen dasar seperti transistor, resistor, dan kapasitor, Sobat bisa merakit power phantom yang dapat menyuplai tegangan stabil 48V untuk mikrofon kondensor.
Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah sederhana dalam membuat rangkaian power phantom, mulai dari persiapan komponen hingga proses perakitannya, sehingga Sobat bisa menciptakan alat ini dengan mudah di rumah.
Apa itu Phantom Power?
Sebelum membahas cara membuat power phantom sendiri, Rekomend membahas apa itu phantom power.
Phantom power adalah cara untuk memberikan daya listrik pada mikrofon, terutama mikrofon jenis kondensor yang membutuhkan voltase untuk berfungsi. Biasanya, phantom power menggunakan arus listrik DC sebesar 48V. Arus ini diperlukan untuk mengaktifkan komponen elektronik internal di dalam mikrofon, seperti konverter impedansi dan preamp yang ada di dalamnya. Pada mikrofon kondensor, arus ini juga diperlukan untuk mengisi muatan pada kapsul mikrofon yang memerlukan polarisasi agar bisa bekerja dengan baik.
Kenapa disebut “phantom”? Ini karena daya listrik tersebut dikirimkan melalui kabel yang sama dengan kabel audio yang membawa sinyal dari mikrofon ke perangkat seperti mixer atau preamp, tanpa memerlukan kabel daya tambahan. Jadi, arus dayanya “tersembunyi” di dalam kabel audio biasa, seolah-olah tidak terlihat.
Jenis-jenis Phantom Power
Pada pembahasan cara membuat power phantom sendiri, Rekomend membahas jenis-jenis phantom power.
Ada dua jenis phantom power:
1. Phantom Power Bawaan (Built-in):
Sudah ada di dalam perangkat seperti mixer, preamp, atau soundcard. Biasanya ada tombol untuk mengaktifkan atau mematikan phantom power ini, yang sering diberi label “Phantom” atau “48V”.
2. Phantom Power Eksternal:
Digunakan jika perangkat audio tidak memiliki phantom power bawaan, misalnya pada mixer yang lebih lama atau yang murah. Phantom power eksternal ini bisa dipasang di antara mikrofon dan preamp untuk menyediakan daya yang dibutuhkan.
Jadi, phantom power penting terutama untuk mikrofon kondensor yang membutuhkan arus untuk bisa berfungsi dengan baik tanpa memerlukan adaptor daya besar atau kabel terpisah.
Cara Kerja Phantom Power
Pada pembahasan cara membuat power phantom sendiri, Rekomend membahas cara kerja phantom power.
Phantom power berfungsi untuk menyediakan daya listrik yang stabil (biasanya 48V DC) bagi mikrofon kondensor, yang membutuhkannya untuk bekerja. Namun, sumber listrik dari stopkontak biasanya 110V atau 220V AC, tergantung pada negara. Phantom power mengubah tegangan tinggi AC ini menjadi tegangan rendah DC yang bisa digunakan oleh mikrofon.
Walaupun terdengar rumit, prinsip kerja phantom power mirip dengan power supply pada umumnya. Phantom power terdiri dari transformer, rectifier, dan filter. Komponen-komponen ini bekerja bersama-sama untuk mengubah tegangan tinggi AC menjadi tegangan rendah DC yang stabil. Proses ini terdiri dari tiga langkah utama:
Langkah-langkah Kerja Phantom Power:
1. Menurunkan Tegangan AC (110V/220V) menjadi 48V AC:
Listrik yang masuk dari stopkontak biasanya bertegangan tinggi (110V atau 220V). Langkah pertama adalah menggunakan transformer untuk menurunkan tegangan ini menjadi 48V AC.
2. Mengonversi 48V AC menjadi 48V DC:
Setelah tegangan AC diturunkan, tegangan tersebut dikonversi menjadi tegangan DC menggunakan full-bridge rectifier. Rectifier ini berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC, yang lebih cocok untuk perangkat elektronik seperti mikrofon kondensor.
3. Menstabilkan Tegangan DC dengan Filter:
Setelah diubah menjadi DC, tegangan perlu dihaluskan agar lebih stabil. Ini dilakukan melalui serangkaian filter, yang biasanya terdiri dari kapasitor dan induktor. Filter ini berfungsi untuk menghilangkan riak atau fluktuasi tegangan yang tidak diinginkan, sehingga menghasilkan tegangan DC yang halus dan stabil.
Setelah proses ini selesai, tegangan 48V DC yang sudah stabil disalurkan melalui pin 2 dan pin 3 pada konektor XLR (dalam koneksi balanced) ke mikrofon. Di dalam mikrofon kondensor, tegangan ini digunakan untuk menghidupkan sirkuit aktif dan memberikan muatan pada diafragma mikrofon, sehingga mikrofon bisa menangkap suara dengan baik.
Dengan cara ini, phantom power memberikan daya yang dibutuhkan oleh mikrofon kondensor tanpa memerlukan kabel tambahan khusus, karena daya tersebut dialirkan melalui kabel yang sama dengan sinyal audio.
Cara Membuat Power Phantom Sendiri Pre Amp 1 TR
Berikut adalah cara membuat power phantom sendiri:
Komponen yang Dibutuhkan:
- Potensiometer 50k
- Switch
- PCB layout (cetak)
- Tiga buah elco dengan nilai:
- 4,7 uF
- 47 uF
- 100 nF
- Soket audio mono 3,5 mm (dua buah)
- Soket audio stereo 3,5 mm
- Resistor:
- 10k
- 330k
- 5k6
- 560
- 22k (dua buah)
- Transistor C945
- Kabel jumper
- Box untuk rangkaian
Langkah-langkah Merangkai Power Phantom Pre Amp:
- Siapkan PCB Layout: Gunakan PCB layout yang sudah dicetak. Desain PCB dapat disesuaikan dengan skema yang sudah ada.
- Solder Komponen: Mulailah dengan menyolder semua komponen sesuai dengan skema pada PCB layout. Pastikan untuk menempatkan setiap komponen sesuai dengan gambar layout.
- Sambungkan Kabel Jumper: Sambungkan kabel jumper ke soket power, input, dan output untuk memastikan semua terhubung dengan baik.
- Tambahkan Resistor untuk Output Stereo: Pada soket audio output, tambahkan dua buah resistor dengan nilai 22k. Ini berfungsi agar suara yang dihasilkan dapat terdengar dari sisi kiri dan kanan (stereo).
- Soket Audio untuk Input Mic: Gunakan soket audio 3,5 mm untuk input mic. Ini memudahkan Sobat untuk menghubungkan mic kondensor nantinya.
- Pasang di Box: Letakkan semua rangkaian ke dalam box yang sudah dilubangi untuk memasang soket input, output, power, dan pengatur volume. Pastikan lubang sudah sesuai ukuran agar semua komponen bisa dipasang dengan rapi.
- Gunakan Lem dan Label: Berikan lem atau perekat pada komponen agar tidak mudah lepas. Pasang label pada soket power, input, dan output agar mudah dikenali dan tidak salah mencolokkan perangkat.
- Tambahkan Switch On/Off: Jika Sobat menggunakan sumber daya berupa baterai, tambahkan switch on/off yang dihubungkan ke terminal positif dan negatif soket power agar mudah menyalakan dan mematikan perangkat.
- Uji Alat: Setelah semua dirangkai, lakukan pengujian. Hubungkan mic BM800 sebagai input, speaker komputer sebagai output, dan gunakan baterai 9V atau adaptor 12V sebagai catu daya. Pastikan semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Rangkaian Kerja Phantom Power Pre amp
Setelah mengetahui cara membuat power phantom sendiri, Rekomend membahas rangkaian kerja phantom power pre amp.
1. Sinyal Audio dari Mikrofon:
Rangkaian dimulai dari mikrofon, di mana sinyal audio yang dihasilkan oleh mic digabungkan ke basis transistor (TR) melalui kapasitor C2. Pada rangkaian ini, transistor yang digunakan adalah C945, dan berfungsi sebagai preamplifier untuk memperkuat sinyal lemah dari mikrofon.
2. Kerja Transistor C945:
- Kaki Emitor: Terhubung ke ground atau negatif.
- Basis: Di sinilah sinyal audio dari mikrofon masuk.
- Kolektor: Output sinyal diambil dari kaki kolektor, yang akan diteruskan ke tahap selanjutnya.
Fungsi Transistor: Sebagai preamplifier, transistor C945 memperkuat sinyal audio dari mikrofon sebelum dikirimkan ke output.
3. Kemungkinan Osilasi dan Pencegahannya:
ada rangkaian ini, osilasi (getaran tak diinginkan) mungkin terjadi karena adanya umpan balik positif. Untuk mencegahnya, biasanya dipasang umpan balik negatif, yang dalam kasus ini dilakukan dengan penggunaan kapasitor C3 serta resistor R2 dan R3. Umpan balik negatif ini menjaga stabilitas sinyal dan mencegah gangguan seperti osilasi.
4. Sensitivitas Mikrofon:
Sensitivitas mikrofon mengacu pada seberapa besar level keluaran listrik yang dihasilkan terhadap level suara yang masuk. Mikrofon condenser biasanya memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan dynamic mic, artinya condenser mic menghasilkan sinyal listrik yang lebih besar untuk suara input yang sama. Jika menggunakan mic dynamic, resistor R1 dapat dilepas karena mic dynamic tidak memerlukan preamp sebesar mic condenser.
5. Impedansi Output Mikrofon:
Setiap mikrofon memiliki impedansi output tertentu. Impedansi ini berpengaruh pada bagaimana sinyal audio diolah dalam rangkaian. Agar rangkaian bisa bekerja sesuai dengan jenis mikrofon yang digunakan, kita bisa menggunakan potensiometer sebagai variabel resistor, yaitu komponen yang nilai resistansinya bisa diubah dengan memutar atau menggeser toggle. Potensiometer ini memungkinkan kita menyesuaikan nilai resistor dalam rangkaian sesuai kebutuhan mikrofon atau sinyal yang dihasilkan.
Baca juga: Pengertian Microphone (Mikrofon) dan Cara Kerjanya
Penutup
Demikianlah informasi dari Rekomend.id tentang cara membuat power phantom sendiri.
Mempelajari cara membuat power phantom sendiri tidak hanya memberikan pemahaman lebih dalam tentang perangkat audio, tetapi juga memungkinkan Sobat untuk merakit alat yang diperlukan dengan biaya yang lebih terjangkau. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, Sobat dapat menciptakan phantom power yang stabil dan dapat diandalkan untuk mikrofon kondensor.
Selain itu, proyek ini juga bisa menjadi kesempatan untuk mengasah keterampilan teknis Sobat dalam merangkai komponen elektronik. Dengan perawatan dan uji coba yang baik, power phantom buatan sendiri ini bisa berfungsi dengan sempurna, membantu Sobat menghasilkan audio berkualitas tinggi untuk berbagai kebutuhan.
Terimakasih telah membaca artikel cara membuat power phantom sendiri ini, semoga informasi mengenai cara membuat power phantom sendiri ini bermanfaat untuk Sobat.