Rekomend.id – Contoh Gambar dan Bagian Transformator. Transformator adalah suatu komponen elektronik yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik.
Transformator dapat digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari suatu level ke level yang lainnya. Transformator terdiri dari beberapa bagian yang penting, antara lain inti, kumparan primer, kumparan sekunder, dan lapisan isolator.
Gambar di bawah ini adalah contoh transformator yang umum digunakan dalam aplikasi elektronik.
Inti transformator terbuat dari material feromagnetik seperti besi atau baja, yang bertujuan untuk memfokuskan medan magnetik pada kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kumparan primer dan kumparan sekunder terbuat dari kawat tembaga atau aluminium, yang diisolasi oleh lapisan isolator untuk mencegah korsleting antar kumparan.
Kumparan primer berfungsi sebagai sumber tegangan listrik, sedangkan kumparan sekunder berfungsi sebagai penerima tegangan listrik.
Transformator sangat penting dalam rangkaian elektronik karena dapat mengubah tegangan listrik dari level yang satu ke level yang lainnya dengan efisien.
Contoh penggunaan transformator dalam aplikasi elektronik antara lain dalam power supply, pengisi daya baterai, dan amplifier audio.
1. Inti Trafo Transformator
Inti transformator adalah bagian dari transformator yang dililit oleh kawat penghantar. Jumlah kumparan dan banyaknya lilitan yang melilit inti transformator berbeda-beda tergantung pada desain rancangan besar tegangan dan arus yang diinginkan.
Ketika kumparan primer transformator diberikan arus listrik, maka akan terjadi aliran fluks magnetik di dalam inti transformator. Aliran ini akan menginduksi kumparan sekunder sehingga menimbulkan tegangan induksi pada kumparan sekunder tersebut.
Bentuk dan jenis bahan pembuat inti transformator bervariasi tergantung pada desain pabriknya. Namun secara umum, inti transformator terbuat dari bahan besi atau baja lunak yang berbentuk lembaran dan disusun dalam formasi bentuk tertentu.
Pemilihan bahan dan desain inti transformator sangat mempengaruhi besarnya kerugian daya yang dihasilkan oleh transformator.
Oleh karena itu, diperlukan desain transformator dan penggunaan bahan inti transformator yang berkualitas tinggi agar jumlah kerugian daya dapat ditekan hingga 99%.
2. Kumparan Transformator
Kumparan transformator adalah kawat penghantar yang dililitkan pada inti transformator. Bahan kawat kumparan yang sering digunakan adalah jenis tembaga berkualitas tinggi karena memiliki sifat penghantar listrik yang baik.
Setiap transformator minimal memiliki dua kumparan yang dililitkan pada inti yang sama, yaitu kumparan primer yang terhubung dengan sumber tegangan dan kumparan sekunder yang terhubung ke beban.
Ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan, maka pada kumparan sekunder akan terjadi induksi tegangan sebagai akibat dari medan magnet yang tercipta pada kumparan primer.
Bentuk dan jumlah lilitan pada jenis transformator bervariasi sesuai dengan desain dari pabrik pembuatnya. Perbandingan jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder akan mempengaruhi besar tegangan induksi yang dihasilkan oleh transformator.
3. Lapisan Isolasi
Lapisan isolasi pada transformator sangat penting untuk mencegah terjadinya hubungan singkat antar tiap bagian yang ada pada trafo.
Isolasi ini menghindari adanya hubungan antara kumparan dan inti trafo yang terbuat dari logam, serta mencegah adanya hubungan antar kawat atau kumparan di dalam trafo.
Bahan isolasi yang digunakan harus memiliki daya tahan yang sangat tinggi sehingga tidak mudah tembus oleh arus listrik. Jenis bahan isolasi berkualitas tinggi mampu menjamin bahwa setiap bagian dari transformator tidak bersentuhan satu sama lain.
Pada jenis transformator tegangan tinggi seperti yang digunakan pada sirkuit distribusi aliran listrik dari PLN, digunakan bahan isolasi yang lebih tebal untuk dapat menangani aliran arus listrik yang besar.
4. Tanki atau Wadah Trafo
Tank atau wadah merupakan bentuk keseluruhan dari transformator. Fungsi utama dari wadah ini adalah untuk melindungi trafo dari lingkungan luar seperti hujan atau elemen lainnya. Tank juga berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan transformator.
Biasanya, jenis trafo yang menggunakan wadah seperti ini adalah trafo tegangan tinggi yang berhubungan dengan arus listrik yang sangat besar. Tanki trafo memiliki ukuran yang besar dan tertutup.
Bahan pembuat tanki transformator biasanya terbuat dari pelat baja atau alumunium dengan ketebalan tertentu. Pada sisi luar tanki, dirancang dengan bentuk bersirip untuk membantu proses pendinginan trafo agar lebih maksimal.
5. Bushing Transformator
Bushing atau terminal pada transformator berfungsi untuk menghubungkan trafo ke sirkuit. Bushing dipasang pada tiap ujung dari kumparan trafo, baik kumparan primer maupun sekunder.
Pada model trafo daya rendah seperti yang kita lihat pada berbagai peralatan elektronika, bentuk bushing sangat sederhana dan biasanya terbuat dari bahan logam. Untuk menghubungkan bushing ke rangkaian biasanya cukup menggunakan solder saja.
Untuk jenis trafo daya tinggi seperti pada gardu PLN, bushing dibuat dari bahan isolasi jenis keramik atau porselen. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan hubungan antara trafo dengan sirkuit agar lebih aman dari bahaya hubungan singkat arus listrik
6. Oli Pendingin
Saat beroperasi, transformator daya tinggi pada jaringan distribusi listrik akan menghasilkan panas yang tinggi karena adanya kerugian daya pada setiap komponen elektronik.
Panas tersebut terhambur di sekitar kumparan dan inti trafo. Oleh karena itu, desain transformator memerlukan sistem pendinginan yang baik untuk membuang panas tersebut.
Hal ini penting karena jika panas tidak terbuang, maka lapisan isolasi di dalam trafo bisa rusak dan menyebabkan hubungan singkat.
Minyak atau oli yang digunakan sebagai pendingin trafo harus terbuat dari bahan khusus dengan titik nyala tinggi sekitar 375 derajat Celcius.
Minyak ini ditampung di dalam tanki trafo dan merendam inti dan kumparan transformator. Untuk trafo daya tinggi, tanki trafo biasanya berukuran besar dan tertutup.
7. Tanki Konservator
Salah satu komponen pendukung pada transformator daya tinggi adalah tanki konservator. Biasanya tanki ini ditempatkan cukup jauh dari bushing.
Fungsi utama dari tanki konservator adalah sebagai tempat cadangan minyak pendingin. Ketika trafo menghasilkan panas, maka minyak akan mengalami ekspansi dan penguapan.
Karena itu, tanki konservator ini dibutuhkan untuk menampung volume minyak tambahan yang dihasilkan oleh perubahan suhu. Selain itu, tanki ini juga berfungsi untuk mengontrol level minyak pendingin agar selalu berada pada kondisi yang aman.
8. Breather
Bagian dari transformator ini berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara di dalam tanki transformator. Dengan adanya sistem ini, minyak pendingin yang terdapat di dalam tanki dapat terhindar dari kelembaban yang berdampak buruk.
Sistem breather akan mengatur sirkulasi udara dengan memungkinkan aliran udara keluar dan masuk ke dalam tanki secara bebas, mengikuti perubahan suhu minyak pendingin di dalam trafo.
Breather dipasang pada ujung pipa udara yang terhubung ke tanki, sehingga udara luar dapat masuk dan keluar dari tanki melalui breather. Silika gel di dalam breather berfungsi untuk mencegah udara yang masuk ke dalam tanki menjadi lembab.
9. Radiator dan Kipas Pendingin
Pada transformator dengan daya besar, terkadang suhu yang dihasilkan sangat tinggi. Oleh karena itu, radiator diperlukan untuk mendinginkan minyak dengan lebih cepat. Minyak pendingin yang meresap ke dalam transformator akan mengalir melalui radiator untuk didinginkan.
Radiator dilengkapi dengan kipas besar untuk mempercepat proses sirkulasi pendinginan minyak. Dengan radiator ini, panas yang diserap oleh minyak pendingin akan dikeluarkan sehingga suhu minyak kembali turun.
Baca juga: Pengertian dan Fungsi Transformator 3 Fasa
Penutup
Demikianlah informasi dari rekomend.id mengenai bagian transformator. Dapat disimpulkan bahwa gambar dan bagian transformator memiliki peran penting dalam menjaga kinerja dan keamanan transformator.
Gambar transformator membantu para teknisi untuk memahami struktur dan konfigurasi transformator dengan lebih mudah, sedangkan bagian-transformator seperti radiator dan breather berfungsi untuk mendinginkan minyak pendingin dan mengatur sirkulasi udara di dalam tanki transformator.
Sebagai komponen krusial dalam sistem kelistrikan, transformator harus dijaga dengan baik agar dapat bekerja dengan optimal dan terhindar dari kerusakan yang dapat mengancam keselamatan.
Dengan pengetahuan yang memadai mengenai gambar dan bagian transformator, diharapkan para teknisi dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan transformator dengan lebih efektif dan efisien.