Rekomend.id – Gambar dan Cara Menghitung Skema Trafo. Trafo adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Saat merancang suatu sistem listrik, perhitungan skema trafo sangatlah penting dilakukan agar sistem listrik tersebut dapat berjalan dengan efisien dan aman.
Konstruksi trafo
Trafo terdiri dari dua kumparan yang dililit pada satu inti yang sama. Inti trafo biasanya terbuat dari besi lunak dan memiliki berbagai desain yang berbeda. Salah satu bentuk inti trafo yang paling umum digunakan adalah inti trafo berbentuk EI. Namun, saat ini sudah banyak tersedia trafo dengan bentuk inti seperti donat yang dikenal sebagai trafo toroid.
Perbandingan jumlah lilitan pada kedua kumparan trafo akan menghasilkan tegangan induksi yang berbeda, bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Tegangan induksi trafo dikeluarkan oleh kumparan sekunder trafo, sedangkan tegangan sumber dimasukkan ke kumparan primer trafo.
Skema Trafo Step Up
Trafo step up berfungsi untuk meningkatkan tegangan listrik. Tegangan induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan sumber pada kumparan primer. Trafo jenis ini berguna untuk meningkatkan tegangan hingga beberapa kali lipat dengan daya yang tetap.
Ciri utama dari trafo step up adalah jumlah lilitan sekunder yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan primer. Jenis trafo step up lebih banyak digunakan pada sistem pembangkit listrik tegangan tinggi PLN. Berikut ini adalah gambar skema trafo step up.
Skema Trafo Step Down
Trafo step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Tegangan induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder lebih rendah dibandingkan dengan tegangan sumber pada kumparan primer. Ciri khas dari trafo step down adalah jumlah lilitan sekunder yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah lilitan primer.
Trafo ini umumnya digunakan dalam rangkaian elektronika dengan tegangan rendah, seperti sirkuit adaptor, power supply power amplifier, atau regulator tegangan. Gambar di bawah ini menunjukkan skema dari trafo step down.
Menghitung Skema Trafo
Berikut adalah cara menghitung skema trafo:
- Tentukan daya yang dibutuhkan oleh beban listrik Sobat Rekom. Daya ini dihitung dengan mengalikan tegangan dan arus listrik yang diperlukan oleh beban.
- Hitung rasio tegangan trafo yang diperlukan. Rasio ini akan menentukan berapa kali tegangan listrik akan ditingkatkan atau diturunkan oleh trafo. Rumusnya adalah:
Rasio Tegangan Trafo = Tegangan Output / Tegangan Input
- Hitung rasio arus trafo. Rasio ini akan menentukan berapa kali arus listrik akan ditingkatkan atau diturunkan oleh trafo. Rumusnya adalah:
Rasio Arus Trafo = Arus Input / Arus Output
- Tentukan ukuran kabel yang diperlukan untuk trafo. Ukuran kabel akan tergantung pada daya dan jarak antara trafo dan beban listrik.
- Pastikan kapasitas daya trafo mencukupi untuk memasok daya yang dibutuhkan oleh beban listrik. Trafo yang terlalu kecil dapat menyebabkan kerusakan pada beban listrik, sementara trafo yang terlalu besar akan membuang-buang energi listrik.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Sobat Rekom dapat menghitung skema trafo dengan benar dan merancang sistem listrik yang efisien dan aman.
Penutup
Demikian informasi dari rekomend.id tentang gambar dan cara menghitung skema trafo, terdapat beberapa hal penting yang perlu dipahami, seperti perbandingan jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder, serta tegangan masukan dan keluaran pada trafo.
Dengan memahami cara menghitung skema trafo, kita dapat menghasilkan trafo yang sesuai dengan kebutuhan dan mampu menghasilkan tegangan yang stabil. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami konsep dasar dan prinsip kerja trafo sebelum melakukan perhitungan.
Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai trafo step up dan step down, serta berbagai bentuk inti trafo yang umum digunakan. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu dalam memahami cara menghitung skema trafo.