PJU Timer

Optimasi Penerangan Jalan Umum dengan Teknologi PJU Timer untuk Efisiensi

Diposting pada

Rekomend.id – Optimasi Penerangan Jalan Umum dengan Teknologi PJU Timer untuk Efisiensi dan Keamanan. Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah fasilitas penting yang berfungsi untuk memberikan penerangan di malam hari, sehingga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.

Dalam pengelolaan PJU, penggunaan teknologi timer menjadi salah satu solusi efektif untuk mengoptimalkan pengoperasian lampu secara otomatis, terutama dalam mengatur waktu nyala dan matinya lampu berdasarkan kebutuhan waktu yang telah ditentukan.

PJU dengan timer tidak hanya membantu menghemat energi listrik, tetapi juga mempermudah pengelolaan penerangan jalan secara lebih efisien. Artikel ini akan membahas bagaimana sistem PJU dengan timer bekerja, serta keuntungan dari penggunaan timer dalam sistem penerangan jalan.

Apa itu PJU?

Sebelum membahas PJU Timer, Rekomend akan menjelaskan apa itu PJU.

Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah fasilitas yang dipasang di tepi atau tengah jalan untuk memberikan penerangan pada malam hari. PJU membantu pengguna jalan melihat kondisi jalan dengan lebih jelas, sehingga meningkatkan keselamatan saat berkendara.

Tanggung jawab penerangan jalan ini ada pada pemerintah kota. Sementara itu, PLN bertugas menyediakan listrik untuk PJU dan mengumpulkan Pajak Penerangan Jalan (PPJ), yang kemudian diserahkan kepada pemerintah daerah. Jika masyarakat ingin mengajukan permohonan pemasangan PJU, mereka harus mengajukannya kepada pemerintah daerah atau pemerintah kota yang mengelola PJU.

Fungsi PJU

Pada pembahasan PJU Timer, fungsi utama Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah memberikan cahaya buatan bagi pengguna jalan, agar mereka merasa lebih aman saat berkendara atau berjalan di malam hari.

Karena PJU termasuk peralatan elektronik, ia memiliki umur pakai tertentu (lifetime), sehingga diperlukan pemantauan, pemeliharaan, dan perawatan rutin. Aktivitas perbaikan PJU meliputi perbaikan jaringan, penggantian lampu yang mati, serta pengecekan kondisi secara berkala untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.

Jenis-jenis Lampu PJU

Pada pembahasan PJU Timer, berikut adalah beberapa jenis lampu yang biasa digunakan untuk Penerangan Jalan Umum (PJU):

1. Lampu Tabung Fluorescent Tekanan Rendah

Lampu ini cocok digunakan untuk penerangan jalan dengan jarak yang sedang hingga dekat, seperti jalan kolektor dan jalan lokal. Namun, lampu ini memiliki umur yang relatif pendek dan biasanya digunakan untuk kebutuhan yang terbatas.

2. Lampu Gas Merkuri Tekanan Tinggi (MBF/IU)

Mirip dengan lampu fluorescent, lampu ini digunakan untuk jalan dengan jarak dekat hingga sedang, seperti jalan kolektor, jalan lokal, dan persimpangan. Lampu ini berukuran kecil dan memiliki umur yang lebih panjang dibanding lampu fluorescent.

3. Lampu Gas Sodium Bertekanan Rendah (SOX)

Lampu ini digunakan untuk penerangan di area yang lebih spesifik, seperti penyeberangan, terowongan, dan tempat peristirahatan. Lampu SOX berumur panjang dan biasanya memancarkan cahaya berwarna kuning.

4. Lampu Gas Sodium Tekanan Tinggi (SON)

Jenis lampu ini biasanya dipakai untuk menerangi jalan besar seperti jalan tol dan jalan arteri. Lampu ini memiliki umur yang sangat panjang, ukurannya kecil, dan mudah dikontrol sistem pencahayaannya. Jenis ini sangat direkomendasikan untuk digunakan dalam penerangan jalan raya besar.

Komponen PJU

Pada pembahasan PJU Timer, Rekomend akan membahas komponen PJU.

Berikut adalah komponen utama dari sistem Penerangan Jalan Umum (PJU):

1. Lampu dan Armatur

Lampu adalah elemen utama dalam PJU yang berfungsi memberikan cahaya. Sedangkan armatur adalah komponen pendukung yang berperan mengarahkan cahaya sesuai dengan jenisnya. Di dalam armatur, terdapat peralatan seperti ballast, ignitor, dan kapasitor yang membantu menjalankan lampu dengan tegangan 220 Volt.

2. Tiang

Tiang PJU berfungsi sebagai penyangga armatur lampu, sehingga cahaya dapat menjangkau area yang lebih luas di jalan. Tiang ini harus didirikan dengan fondasi yang kuat agar mampu menahan cuaca ekstrem seperti angin kencang atau getaran akibat gempa ringan.

3. Perangkat Hubung Bagi (PHB)

PHB merupakan perangkat listrik yang memiliki beberapa fungsi penting, seperti pengukuran, pengendalian, penyambungan, pelindung, dan pembagian tenaga listrik dari sumbernya. PHB berperan dalam menjaga keamanan instalasi listrik dengan melindungi dari risiko korsleting dan memutus aliran listrik jika terjadi beban berlebih.

Penerangan Jalan Umum atau PJU Timer

Rangkaian penerangan jalan yang menggunakan Timer dan kontaktor adalah cara elektrikal yang bisa meniru fungsi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Dengan menggunakan dua alat ini, sistem kerja lampu PJU dapat diimplementasikan, bahkan bisa diaplikasikan langsung pada sistem penerangan jalan. Ada dua jenis sistem yang bisa diterapkan:

Pertama

Karena arus dari solar cell itu berjenis DC (arus searah), sementara Timer dan kontaktor magnet biasanya menggunakan arus AC (arus bolak-balik), diperlukan penyesuaian antara sumber daya DC dan komponen yang menggunakan AC.

Kedua

Dalam sistem ini, Timer dan kontaktor dirancang untuk menggunakan arus DC. Untuk memastikan komponen-komponen bekerja dengan baik, disarankan menggunakan komponen seperti Power Supply untuk mengonversi arus sesuai kebutuhan, sehingga rangkaian tidak membingungkan.

Berikut adalah alat-alat yang diperlukan untuk menyusun rangkaian ini:

  • Tang potong dan tang pengupas
  • Obeng (-) dan obeng (+)
  • Tespen untuk memeriksa aliran listrik
  • Avo meter untuk pengukuran

Bahan-bahan:

  • Kabel secukupnya, direkomendasikan menggunakan jenis NYAF
  • 1 buah kontaktor magnet
  • 2 buah Timer Delay Relay
  • Lampu sebagai beban penerangan
  • MCB (Miniature Circuit Breaker), jika diperlukan untuk keamanan rangkaian.

PJU Timer

Berikut adalah penjelasan lebih sederhana tentang cara kerja rangkaian yang melibatkan Timer dan kontaktor untuk Penerangan Jalan Umum (PJU):

1. Alur Arus

Arus listrik dimulai dari Power Supply, yang dalam penerapan lampu penerangan jalan dihubungkan dengan Solar Cell. Arus ini pertama kali melewati MCB (Miniature Circuit Breaker) sebagai pengaman, lalu diteruskan ke kontak NC (Normally Closed) pada kontaktor magnet, di mana koneksi tersebut ada di terminal 21 dan 22. Setelah itu, arus diteruskan ke Timer 2.

2. Aktivasi Timer 2

Tujuan dari rangkaian ini adalah untuk mengaktifkan Timer 2. Arus yang masuk melalui kontak hubung di terminal 2 pada Timer 2 akan menggerakkan koil Timer Delay Relay. Sementara itu, arus dari Power Supply masuk lagi melalui MCB dan diarahkan ke kontak hubung di terminal 1 pada Timer 2, lalu diteruskan ke kontak hubung di terminal 3 (Normally Open) Timer 2, yang mengirimkan arus ke koil kontaktor magnet. Namun, sebelum itu, arus juga melewati kontak hubung NC (Normally Closed) Timer 1, tepatnya di terminal 8 dan 5.

3. Koordinasi Timer 1 dan Kontaktor Magnet

Arus dari Timer 1 juga mengalir ke koil A1 pada kontaktor magnet. Jadi, ketika kontaktor magnet aktif, Timer 1 juga aktif. Jangan lupa untuk memasang pengunci agar arus tetap stabil. Pada rangkaian ini, lampu terhubung ke Timer 2, yang akan mengatur kapan lampu menyala atau mati.

4. Cara Kerja

  • Sesuaikan waktu pada Timer 2 terlebih dahulu.
  • Saat arus dari Power Supply dialirkan dan MCB dihidupkan (ON), Timer 2 akan mulai bekerja.
  • Ketika waktu yang diatur pada Timer 2 tercapai, kontak NC di Timer 2 akan berpindah ke kontak NO (Normally Open), yang otomatis menghidupkan kontaktor magnet.
  • Setelah kontaktor magnet hidup, arus pada Timer 2 akan diputus karena kontak Timer 2 terhubung ke kontak NC pada kontaktor magnet, yang kini berubah menjadi kontak NO.

5. Siklus Pengoperasian Timer 1

  • Ketika waktu Timer 1 sesuai dengan yang telah diatur, kontak NC pada Timer 1 berpindah ke kontak NO, memutus arus ke koil A1 pada kontaktor magnet.
  • Dengan begitu, kontak NO pada kontaktor magnet berubah kembali menjadi NC, dan Timer 2 kembali menerima arus untuk memulai siklusnya lagi.

6. Penerapan Lampu

Karena lampu terhubung dengan Timer 2, lampu akan otomatis menyala setiap kali Timer 2 diaktifkan.

Kesimpulan:
Rangkaian ini bekerja dengan koordinasi antara Timer 1, Timer 2, dan kontaktor magnet. Timer 2 berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan lampu, sementara Timer 1 bertugas untuk mengatur kapan arus ke kontaktor magnet diputus, sehingga menciptakan siklus berulang yang mengontrol nyala dan matinya lampu secara otomatis.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Rekomend.id tentang PJU Timer.

Penggunaan timer dalam sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) memberikan banyak manfaat, terutama dalam efisiensi energi dan pengelolaan yang lebih praktis. Dengan adanya timer, pengaturan waktu nyala dan matinya lampu PJU dapat disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga lampu hanya menyala saat diperlukan, seperti di malam hari atau saat cuaca gelap.

Hal ini tidak hanya menghemat penggunaan listrik tetapi juga mengurangi biaya operasional. Selain itu, sistem otomatis ini mengurangi ketergantungan pada intervensi manual, sehingga lebih memudahkan dalam perawatan dan pemantauan. Implementasi PJU dengan timer adalah langkah cerdas dalam meningkatkan keamanan jalan sekaligus menjaga efisiensi energi di era modern ini.

Terimakasih telah membaca artikel PJU Timer ini, semoga informasi mengenai PJU Timer ini bermanfaat untuk Sobat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *